There is no ads to display, Please add some

Eks Presiden FIFA Kritisi Format Baru Piala Dunia

Menurut Sepp Blatter, format baru Piala Dunia terlalu mengeksploitasi sepakbola

Piala Dunia 2022 – Mantan presiden FIFA Sepp Blatter mengkritik penerapan format baru Piala Dunia 2026 yang diprakarsai oleh penggantinya Gianni Infantino.


There is no ads to display, Please add some

Blatter melihat ide tersebut sebagai bagian dari komersialisasi permainan yang berpotensi menggagalkan Piala Dunia.

Sebelumnya, Infantino juga sempat mengkritik gagasan Sepp Blatter yang berniat mengubah Piala Dunia menjadi setiap dua hingga tiga tahun sekali.

Baca Juga:

Erick Thohir Temui Presiden FIFA Untuk Bahas Piala Dunia U-20 2023

Format Lama Sudah Ideal

Blatter menjadi berang, mengingat Infantino justru melakukan sesuatu yang lebih gila lagi, mengubah format 32 tim menjadi format 48 tim.

Blatter merasa ide Infantino memang akan lebih menguntungkan FIFA. Tapi itu bukan kepentingan terbaik sepak bola, dan format 48 tim akan semakin melelahkan para pemain.

“Apa yang terjadi sekarang (dalam format 48 tim) adalah komersialisasi permainan yang berlebihan,” kata Blatter.

Infantino tidak hanya mengubah format Piala Dunia antar negara, tetapi juga antar klub. Melihat tingkah Infantino, Sepp Blatter tak luput mengkritik format baru Piala Dunia Antarklub.

Infantino mengubah format dari tujuh klub yang mewakili liga menjadi 32 tim, yang dibagi menjadi delapan grup.

Format ini rencananya akan diterapkan mulai Piala Dunia Antarklub 2025.

Melihat sistem kompetisi baru yang diajukan Infantino, Blatter merasa ide tersebut sudah lepas dari kewenangan FIFA.

Baca Juga:

Final Piala Dunia 2022 Lebih Seru Dibanding Final Liga Champions 2005?

Blatter juga melihat format baru sebagai cara untuk bersaing dengan prestise global Liga Champions.

“(Lihatlah) Piala Dunia (Internasional) dengan 48 tim atau Piala Dunia Klub (32 tim), yang harus dilihat sebagai kompetisi Liga Champions (Eropa).”

“FIFA mencampuri sesuatu yang sebenarnya tidak mereka pedulikan,” kata Blatter.

Komersialisasi dan Eksploitasi

Dalam pandangan Sepp Blatter, realisasi sistem kompetisi baru yang direncanakan Infantino merupakan sikap tidak hormat kepadanya sebagai mantan presiden FIFA.

Padahal sebelum Infantino, Blatter pernah menjabat sebagai presiden FIFA selama 17 tahun. Pasalnya, Infantino tidak pernah berbicara langsung dengan mantan presiden FIFA Sepp Blatter soal format baru Piala Dunia.

“Saya tidak punya hubungan dengan Infantino. Dia berperilaku tidak hormat karena menolak kontak dengan saya sejak pemilihannya. Dia hanya berkomunikasi dengan saya melalui pengacara,” kata Blatter.

Pada 2015, Blatter memang mendapat sanksi dari dunia sepak bola menyusul skandal FIFA.

Selain Blatter, banyak pejabat FIFA yang mendapat hukuman serupa, dan mantan Presiden UEFA Michel Platini adalah salah satunya.

Please follow and like us:
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Hide
Show